28 Desember 2020 6:25 pm

JELAJAH KEBAIKAN Tebar Seribu Quran di Kota Seribu Santri

JELAJAH KEBAIKAN Tebar Seribu Quran di Kota Seribu Santri
Di penghujung tahun 2020 Agen Kebaikan Umat menyambangi kota seribu santri. Disinilah tempat dimana para ulama terdalhulu berlomba-lomba mendirikan tempat bermukim para santri untuk menyebarkan syariat islam. Jelajah Kebaikan ini tak ubahnya mencari nilai kehidupan untuk nutrisi bagi jiwa karena Agen Kebaikan Umat melihat sendiri, begitu banyaknya orang yang bersemangat mempelajari Al Quran dan menyebarkan syariat islam meskipun dipenuhi dengan segala keterbatasan.

Pengabdian para santri

Perjalanan kami mulai dari pesantren Roudhotul Ulum, Menes-Kabupaten Pandeglang. Sesampainya di pesantren ini para santri terlihat sedang asyik melakukan aktifitas masing-masing. Hari ini hari libur, mereka tidak melakukan pembelajaran. Para santriwati mencuci pakaian mereka di aliran air di sudut pesantren. Santri-santri cilik bermain berkeliaran di sekitar pekarangan pesantren. Sedangkan para santri dewasa sibuk melakukan pekerjaan bangunan. Mereka memang sedang mambangun musholla. Di pesantren ini mereka tidak menggunakan jasa kuli bangunan untuk membangun sarana dan fasilitas. Semuanya mereka kerjakan sendiri.
-
Mengalir rasa kagum dalam diri, betapa santri yang sudah pasti tidak digaji, begitu bersemangat melakukan pekerjaan kasar untuk ikut mendirikan pesantren. Mereka mencangkul, mengaduk pasir dan semen hingga menyusun batu bata sampai bagunan musholla itu setengah berdiri. Peluh dan keringat yang mengalir ditubuh mereka tak dirasakan. Kedatangan Agen Kebaikan Umat disambut dengan gembira, hal itu terlihat jelas di wajah santri pada saat kami membagi bagikan mushaf Al Quran dan buku Iqro kepada para santri. Mereka merasa amat terbantu dengan donasi Al Quran dan buku Iqro yang kami berikan. Di pesantren ini kami menemukan mutiara keikhlasan para santri yang senang mengabdi.

Wanita tangguh itu bernama Umi Eha

Perjalanan berlanjut ke pesantren At Tohariyah, Desa Sodong Saketi. Kesan pertama yang datang ke tempat ini adalah keteraturan dan tata kelola pesantren yang rapi. Dari kejauhan terlihat santri yang cukup unik menggunakan pakaian petugas polantas dan bersarung lengkap dengan tongkat merah menyala mendatangi kami dan menanyakan maksud tujuan kami. Tak lama kami di dudukan di ruang tamu sederhana tempat para tamu singgah. Di luar sana terlihat para santri lalu lalang yang baru saja menyelesaikan kajian duha dan kembali ke kamar masing masing. Pesantren yang dipimpin umi Eha ini memiliki ribuan santri dan memiliki manajemen yang rapi. Petugas keamanan, petugas koperasi, petugas kebersihan hingga penyambut tamu semuanya dilakukan oleh santri.
-
Umi Eha menemui kami, dan kami menyerahkan ratusan Al Quran titipan para donatur. Umi Eha sangat terharu dan berterima kasih kepada AKU dan donatur. “AL Quran ini sangat bermanfaat untuk para santri untuk mempelajari belajar Al Quran” begitu ucapnya. Kemudian Umi meminta para santri berkumpul di lapangan, dan melepaskan kepergian kami dengan lantunan doa khotmul Quran yang sungguh menyayat hati. Ada keharuan dalam dada kami melihat seorang wanita yang berjuang untuk kepentingan umat seperti Umi Eha hingga kini memiliki pesantren yang cukup besar dan telah meluluskan ribuan santri.

Sederhana membalut makna

Perjalanan berikutnya Agen Kebaikan Umat menuju kampung Katapang-Ciherang. Jika menilik perjalanan kami yang berliku, jalan rusak dan becek belum lagi melewati hutan dan semak rasanya tak mungkin kami akan menemukan sebuah pesantren. Akan tetapi sesaat setelah melewati itu semua sampailah kami ke Pondok Pesantren Quran Ciherang.
-
Berdiri beberapa menit saja melihat sekeliling pondok pesantren ini sudah cukup untuk membuat diri ini merasa malu. Betapa selama ini kita begitu mudah dalam mengakses segala fasilitas untuk mempelajari AL Quran dan ilmu agama. Sementara di pondok pesantren ini, mereka jauh dari akses publik, jangan bertanya soal sinyal internet, untuk kebutuhan makanpun mereka mencukupi diri dengan hidup seadanya. Bahkan para santri putra pun masih tidur bersama dalam kobong(kamar-kamar keci dari bilik berbentuk rumah panggung) yang berada di tepi sungai tempat mereka membersihkan diri sehari-hari.

Kedatangan kami disambut dengan lantunan surat At-Takwir yang dilantunkan oleh para santri yang sedang mempelajari naghom Alquran. Alunannya begitu merdu, ayat-ayat itu teramat syahdu membelai jiwa yang rindu aroma syurga. Sungguh kami tak menyangka akan menemukan nilai penuh makna di tempat yang jauh antah berantah nan sederhana. Namun menurut pengakuan Kang Irman, meskipun tempatnya begitu sederhana, jebolan Qori-Qoriah level provinsi banyak dihasilkan dari tempat ini.

Terpatri bersama para santri

Perjalanan kami berakhir di pondok pesantren Tahfidz TAQURMA. Tak jauh berbeda dengan perjalanan sebelumnya kami masih menyusuri hutan dan semak. Tiba-tiba kami sampai disebuah komplek pondok pesantren yang teduh di pinggiran sungai. Pondok pesantren ini berada di tengah hutan dan menjadi penyambung dari dua desa. Pondok pesantren ini sangat ideal sebagai tempat untuk menekur diri tenggelam dalam nikmatnya menghafal Al Quran. Jauh dari kebisingan penuh dengan kedamaian.
-
Beberapa saat sang ustadz keluar menyambut kami. Beliau meminta maaf karena kami tidak dapat menemui para santri yang kebetulan pada hari itu sudah dijemput oleh orang tua mereka. Sang ustadz banyak bercerita kepada kami tentang kehidupan para santri dan suka duka dalam membimbing para santri menghapal AL Quran. “Kalau libur begini, kami sebenarnya agak was-was. Para santri kalau kembali dari rumah masing-masing, perlu waktu lagi untuk membiasakan diri dalam menghafal” begitu beliau mengisahkan.

Pondok pesantren yang sedang mengalami kendala akses listrik itu juga menuturkan tidak mau sembarangan menerima Al Quran. “Kami tidak mau menerima Al Quran kalau jumlah AL Quran yang kami miliki sudah cukup. takut mubadzir” kata sang ustadz. Beruntungnya, kedatangan kami bertepatan dengan kedatangan santri baru pada semester depan dan beliau berkenan menerima donasi Al Quran untuk santri yang akan datang. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada AKU dan para donatur. Semoga mendapatkan pahala dari setiap huruf yang dibaca oleh para santri.

Perjalanan para Agen kali ini memang bukan perjalanan biasa. Kami mendapatkan pelajaran yang amat berharga dan membekas dalam hati. Kami mengucapkan terima kasih kepada Babunnajah Care, Kampung Edukasi dan kang Irman yang telah menemani perjalanan kali ini. Dan tentu saja kami juga mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada para donatur yang telah menitipkan Al Qurannya kepada kami. Perjalanan kami dalam menyebarkan Al Quran ke seluruh pelosok nusantara masih terus berlanjut. Semoga Allah memberikan kami kekuatan.

Beberapa Dokumentasi Jelajah Kebaikan Banten Desember 2020
Penyaluran Sedekah Mushaf Al-Qur'an di Masjid Jami Al-Mutarohimin Saketi, Pandeglang
Penyaluran Sedekah Mushaf Al-Qur'an di Masjid Jami Al-Mutarohimin Saketi, Pandeglang

Penyaluran Sedekah IQRO di Masjid Jami Al-Mutarohimin Saketi, Pandeglang
Penyaluran Sedekah IQRO di Masjid Jami Al-Mutarohimin Saketi, Pandeglang

Penyaluran Sedekah Makanan di  Pesantren Al-Ihya Kaduronyok, Pandeglang - Banten
Penyaluran Sedekah Makanan di Pesantren Al-Ihya Kaduronyok, Pandeglang - Banten

Penyaluran Sedekah Makanan di  Pesantren Al-Ihya Kaduronyok, Pandeglang - Banten
Penyaluran Sedekah Makanan di Pesantren Al-Ihya Kaduronyok, Pandeglang - Banten

Penyaluran Sedekah Sembako di Pesantren Mabda’ul Qur’an pandeglang - Banten
Penyaluran Sedekah Sembako di Pesantren Mabda’ul Qur’an pandeglang - Banten

Penyaluran Sedekah Mushaf Al-Qur'an Di Ponpes Al-Ikhlas kp Kadu jangkung desa wanti sari kecamatan Leuwidamar
Penyaluran Sedekah Mushaf Al-Qur'an Di Ponpes Al-Ikhlas kp Kadu jangkung desa wanti sari kecamatan Leuwidamar




Blog Post Lainnya
-
Kontak Kami
0812-9033-7525
0812-9033-7525
agenkebaikanumat@gmail.com
Social Media
@2025 agenkebaikanumat Inc.