Bulan Ramadhan adalah bulan yang teramat istimewa. Allah Ta’ala berjanji akan mengampuni semua dosa yang telah lalu bagi mereka yang bersungguh-sungguh mengisinya dengan amal saleh.
“Siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
“Siapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Maka, bulan Ramadhan adalah kafarat (penghapus dosa) sampai bulan Ramadhan berikutnya selama tidak dilakukan dosa-dosa besar. Menurut Rasulullah saw. shalat lima waktu, dari Jumat ke Jumat berikutnya, dari Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa di antaranya, apabila ditinggalkan dosa-dosa besar (HR Muslim).
“Sungguh sangat merugikan seseorang yang disebutkan namaku di hadapannya tetapi dia tidak bershalawat atasku. Dan sungguh sangat rugi seseorang yang ia masuk dalam bulan Ramadhan kemudian berlalu Ramadhan sebelum diampuni dosanya. Sungguh sangat rugi seseorang mendapati di sisinya (orang tua tersebut tinggal bersamanya) kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya dalam keadaan tua tetapi tidak memasukkannya ke dalam surga.” (HR. Tirmidzi)
Dengan demikian, amat sangat merugi, orang yang kepadanya didatangkan bulan Ramadhan akan tetapi dia mengabaikannya. Dia membiarkan bulan Ramadhan berlalu begitu saja tanpa ada hak-hak Allah yang ditunaikan di dalamnya.