Kethauilah bahwasanya semua orang diuji dan bukan hanya kita. Bahkan terkadang ujian seseorang itu lebih berat kadarnya. Dan mungkin, kita sendiri tak mampu bila berada diposisinya ✍🏼
Hanya saja, cara kita dalam menghadapi cobaan yg berbeda2. Ada yg karena cobaan itu ia semakin berharap dan bertaqwa kepada Allah, ada juga yg justru tidak ridho dengan takdir Allah.
Luangkan waktumu lihatlah mereka di Gaza, lihatlah air mata sedih campur bahagia yg tak henti menetes tiap harinya. Tidaklah ucapan yang keluar dari lisannya ketika melihat mayat syuhada keluarganya bergeletakan, kecuali kalimat tauhid, kalimat pujian kepada Allah dan kalimat-kalimat yg menggambarkan keridho-an mereka akan takdir Allah. Lihatlah…apakah keluhan mereka engkau dengar? Apakah ketidakterimaan akan nasib yang Allah tuliskan menggema di laman medsosnya? Apakah pernah kita mendengar curhatan mereka tentang mental yg hancur? Adakah yg bunuh diri karena sebab musibah besar ini? Tidak. Lihatlah kesabaran mereka, sabar yang begitu indah yang mungkin masuk ke dalam sabar yg pahalanya tak terbatas.
وَأَعْلَمُ أَنِّي لَمْ تُصِبْيَ مُصِيبَةٌ و مِنَ الدَّهْرِ إِلَّا قَدْ أَصَابَتْ فَتى قبل
“Kutahu musibah apapun yang menimpaku selama ini pastilah orang lain juga pernah merasakannya" - ‘Urwah Ibnu Zubeir
Kala itu ‘Urwah di kabarkan bahwa anaknya meninggal dunia, lalu ia bersyukur kepada Allah sebab Allah masih menyisakan anak yg lain untuknya. Allah mengambil salah seorang keturunannya namun Allah menyisakan keturuanan lain yg lebih banyak dan tidaklah ia berucap dari lisannya kecuali kalimat yg menggambarkan ke-ridhoannya kepada Allah.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Sesungguhnya setiap jiwa pasti merasakan mati; dan Kami uji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya : 35)
Ya Allah, ku titipkan segala urusan hidupku padamu dan jadikanlah aku termasuk orang yg ridho dengan takdirmu, bersyukur dan bersabar. Maafkan jika aku adalah seburuk-buruknya hamba yg masih menghitung-hitung nikmat yg ada.
